Advanced Earthquake And Tsunami Hazards Training Course

  • Hatif Thirafi
  • 21 Sep 2020
Advanced  Earthquake And Tsunami Hazards Training Course

Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika bekerja sama dengan United States Geological Survey (USGS) menyelenggarakan program Advanced Earthquake And Tsunami Hazards Training Course. Program ini merupakan kolaborasi antara Kedeputian Bidang Geofisika, Pusat Pendidikan dan Pelatihan, dan Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG, serta melibatkan pakar dari USGS sebagai tenaga pengajar.

Kegiatan yang akan diselenggarakan mulai tanggal 21 hingga 25 September 2020 ini diikuti sebanyak 55 peserta yag terdiri dari 31 staf Stasiun Geofisika, 5 staf Balai Besar MKG Wilayah I-V, 5 staf Pusat Gempabumi dan Tsunami, 5 staf Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu, 5 staf Pusat Penelitian dan Pengembangan, serta 4 orang dari Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Pelatihan ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman modern tentang gempa bumi, tsunami, likuifaksi, serta aspek-aspek bencana alam di Indonesia baru-baru ini seperti Gempa Palu dan Tsunami Selat Sunda, berikut mitigasinya.

Mewakili Kepala BMKG, Deputi Bidang Geofisika Muhamad Sadly menyampaikan apresiasi kepada pihak USGS serta USAID atas upaya dan kerja sama dengan BMKG dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan pelatihan ini. Menurut Sadly, pelatihan ini sangat diperlukan mengingat wilayah Kepulauan Indonesia yang selalu menghadapi risiko gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, dan tsunami.

"Tahun 2018 lalu, Indonesia dilanda dua kejadian tsunami merusak yaitu tsunami Palu dan Donggala pada tanggal 28 September 2018 serta tsunami Selat Sunda pada tanggal 22 Desember 2018. Kedua kejadian tersebut menantang pemahaman kita tentang bahaya tsunami, mekanisme peringatan dan respon," jelasnya.

Sadly menyatakan bahwa hal tersebut meninggalkan pekerjaan rumah yang besar bagi personel BMKG untuk memberikan layanan informasi gempa terbaik guna mengurangi jumlah kerugian akibat bencana. Sadly berharap metodologi dan pengetahuan yang diajarkan dalam program pelatihan ini dapat diterapkan dan meningkatkan peningkatan kapasitas dan efisiensi penanggulangan bencana, kesiapsiagaan, dan mitigasi di masa depan.

"Selanjutnya, saya mendorong semua peserta di sini untuk terlibat aktif, memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk bertukar dan berbagi pengalaman, analisis, keterampilan, dan pelajaran anda melalui pelatihan ini. Kami menantikan program pelatihan yang sukses selama 5 hari ke depan," imbuhnya.

Menutup sambutannya, Deputi Geofisika berharap program pelatihan ini dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam upaya mendukung program mitigasi bencana gempa bumi, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BMKG.

USGS merupakan mitra kerja sama BMKG dalam memenuhi visi sebagai penyedia layanan informasi gempabumi dan tsunami. Bentuk kerja sama telah terjalin di bidang operasional, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kapasitas. Saat ini, juga tengah disiapkan MoU antara BMKG dan USGS untuk memperkuat kerja sama di bidang tersebut.

Gempabumi Terkini

  • 23 April 2024, 23:48:15 WIB
  • 3.9
  • 10 km
  • 0.82 LS - 127.39 BT
  • Pusat gempa berada di Laut 23 Km Barat Daya Labuha
  • Dirasakan (Skala MMI): III Labuha
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di Laut 23 Km Barat Daya Labuha
  • Dirasakan (Skala MMI): III Labuha
  • Selengkapnya →

Siaran Pers