Standar Waktu Indonesia

  • Iswanudin
  • 14 Sep 2017
Standar Waktu Indonesia

Sejak jaman dahulu, untuk mengetahui waktu, nenek moyang kita menggunakan posisi benda-benda langit, misalnya Matahari, Bulan dan bintang-bintang. Dari perubahan posisi Matahari dalam sehari, dapat dibuat Jam Matahari (sundial), sebagai penunjuk waktu, sehingga dikenal konsep satu hari. Demikian juga dari perubahan fase Bulan yang menghasilkan konsep satu bulan. Adapun konsep satu tahun diperoleh dari perubahan posisi terbit dan terbenam Matahari yang selalu bergeser ke arah Selatan lalu ke Utara lalu ke Selatan lagi. Dari Matahari dan Bulan inilah kini kita mengenal kalender, seperti kalender Masehi, kalender Hijriah, kalender Cina, kalender Bali, kalender Jawa, dan lain-lain. Oleh sebab itulah, tidak salah jika kita sebut Matahari dan Bulan sebagai penanda waktu.

- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Gempabumi Terkini

  • 17 April 2024, 15:32:30 WIB
  • 3.2
  • 5 km
  • 2.53 LS - 121.46 BT
  • Pusat gempa berada di darat 32 km Timurlaut Luwu Timur
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Sorowako
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 32 km Timurlaut Luwu Timur
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Sorowako
  • Selengkapnya →

Siaran Pers