Penjelasan BMKG Mengenai Gempa Halmahera Barat dan Manado yang Terjadi Tadi Malam

  • Petugas Web
  • 10 Okt 2016
Penjelasan BMKG Mengenai Gempa Halmahera Barat dan Manado yang Terjadi Tadi Malam

Hari Minggu (9/10/2016), wilayah Halmahera Barat dan Sulawesi Utara diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG berdasarkan pemutakhiran data menunjukkan bahwa gempabumi terjadi pukul 21.46.27 WIB dengan kekuatan M=5,8 (sebelumnya M=6,2). Pusat gempabumi terletak pada koordinat 1,80 LU dan 127,49 BT, tepatnya di laut pada jarak 40 km arah barat Kota Galela, pada kedalaman 133 km.

Hasil analisis tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan kuat pada skala intensitas II SIG BMKG (III-IV MMI) dirasakan di Jailolo, Galela, Morotai, Pumadada, Tahafo, Kedi, Tolofu, dan Pulau Mayou. Guncangan kuat juga dirasakan hingga Tondano, Bitung, Kotamobagu, dan Manado, di Sulawesi Utara.

Menurut laporan dari berbagai daerah terdampak guncangan, gempabumi ini dirasakan sangat kuat. Banyak warga yang belum tidur berhamburan keluar rumah. Bahkan tamu-tamu hotel di kota Manado banyak yang panik dan keluar hotel untuk menyelamatkan diri.

Hasil monitoring BMKG hingga pagi ini belum terjadi gempabumi susulan. Untuk itu, kepada masyarakat di Halmahera Barat, Pulau Mayou, dan Sulawesi Utara dihimbau untuk tetap tenang karena gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Gempabumi Halmahera Barat ini jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempabumi menengah, sehingga wajar jika spektrum guncangannya terjadi dalam wilayah yang luas hingga Sulawesi Utara. Pembangkit gempabumi ini diperkirakan karena terjadinya deformasi batuan pada slab Lempeng Laut Maluku pada kedalaman 133 km di bawah lepas pantai Halmahera Barat.

Sebagai sistem subduksi dobel, selain menunjam ke barat di bawah Sangihe hingga 600 km, maka di bawah busur Halmahera, Zona Benioff Lempeng Laut Maluku juga menunjam ke timur mencapai kedalaman hingga 300 km. Patut disyukuri bahwa dengan kedalaman hiposenter gempa menengah ini menjadikan potensi terjadinya tsunami sangat kecil. Di zona ini dalam 3 tahun terakhir memang mengalami peningkatan aktivitas kegempaan yang cukup signifikan.***

Dr. DARYONO, S.Si., M.Si.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG

Gempabumi Terkini

  • 18 April 2024, 13:03:40 WIB
  • 3.9
  • 18 km
  • 0.69 LS - 133.53 BT
  • Pusat gempa berada di darat 54 km timur laut Kebar, Manokwari
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Kebar
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 54 km timur laut Kebar, Manokwari
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Kebar
  • Selengkapnya →

Siaran Pers