Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Maret 2024

  • 04 Apr 2024
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Februari 2024

  • 05 Mar 2024
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Januari 2024

  • 05 Feb 2024
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - November 2023

  • 05 Des 2023
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Oktober 2023

  • 03 Nov 2023
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - September 2023

  • 03 Okt 2023
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Juli 2023

  • 03 Agu 2023
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Juni 2023

  • 04 Jul 2023
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Mei 2023

  • 06 Jun 2023
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - April 2023

  • 04 Mei 2023
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Maret 2023

  • 04 Apr 2023
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Januari 2023

  • 02 Feb 2023
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Desember 2022

  • 04 Jan 2023
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - November 2022

  • 03 Des 2022
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Oktober 2022

  • 04 Nov 2022
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - September 2022

  • 04 Okt 2022
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Juli 2022

  • 04 Agu 2022
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Juni 2022

  • 04 Jul 2022
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Mei 2022

  • 03 Jun 2022
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - April 2022

  • 03 Mei 2022
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Maret 2022

  • 04 Apr 2022
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Februari 2022

  • 03 Mar 2022
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Januari 2022

  • 04 Feb 2022
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Desember 2021

  • 04 Jan 2022
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - November 2021

  • 04 Des 2021
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Oktober 2021

  • 04 Nov 2021
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - September 2021

  • 04 Okt 2021
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Agustus 2021

  • 03 Sep 2021
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Juli 2021

  • 04 Agu 2021
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Juni 2021

  • 05 Jul 2021
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Mei 2021

  • 06 Jun 2021
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - April 2021

  • 04 Mei 2021
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Maret 2021

  • 05 Apr 2021
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Februari 2021

  • 03 Mar 2021
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Januari 2021

  • 02 Feb 2021
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Desember 2020

  • 05 Jan 2021
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Agustus 2020

  • 03 Sep 2020
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - April 2020

  • 05 Mei 2020
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Maret 2020

  • 02 Apr 2020
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Februari 2020

  • 03 Mar 2020
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - Januari 2020

  • 03 Feb 2020
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Tingkat Ketersediaan Air Bagi Tanaman - November 2019

  • 03 Des 2019
  • Kukuh Prasetyaningtyas

Ketersediaan Air Tanah di Indonesia Mei 2018

  • 06 Jun 2018
  • Mohammad Ridwan

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024