Tingkatkan Pemahaman Petani terhadap Iklim, BMKG Gelar SLI Operasional di Lampung

  • Hatif Thirafi
  • 11 Agu 2020
Tingkatkan Pemahaman Petani terhadap Iklim, BMKG Gelar SLI Operasional di Lampung

Lampung - Stasiun Klimatologi Pesawaran Lampung melaksanakan kegiatan Sekolah Lapang Iklim Operasional yang merupakan konsep baru dari kegiatan Sekolah Lapang Iklim sebelumnya yang pernah dilaksanakan, Senin (10/8/2020). SLI Operasional kali ini merupakan suatu kegiatan kolaborasi antara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dalam hal ini diwakili oleh Stasiun Klimatologi Pesawaran bersama Pemerintah Kota dalam hal ini diwakili oleh Dinas Pertanian Kota Metro, Badan Penyuluh dan POPT dilingkungan Kota Metro, Lampung.

Kegiatan ini dinilai cukup penting dilaksanakan karena iklim memiliki peran yang sangat penting dalam proses budidaya tanaman. Terjadinya iklim ekstrim dapat berdampak buruk pada produktivitas pertanian akibat bencana banjir dan kekeringan, sehingga diperlukan adanya pelatihan untuk meningkatkan pemahaman terhadap informasi iklim.

Acara Pembukaan Sekolah Lapang Iklim Operasional Lampung 2020 berlangsung di demplot areal lahan sawah di Desa Hadimulyo, Kecamatan Metro Pusat, dihadiri langsung oleh Walikota Metro H. Achmad Pairin S. Sos. Dinas Pertanian Kota Metro, Dandim 0411 Kota Metro, Kapolres Kota Metro serta Kepala UPT BMKG di Provinsi Lampung. Acara pembukaan juga dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi V serta Deputi bidang Klimatologi Drs. Herizal, M. Si via Zoom Meeting Online.

Kegiatan Sekolah Lapang Iklim Operasional ini diawali dengan laporan ketua panitia yang disampaikan oleh Kepala Stasiun Klimatologi Pesawaran Lampung, Budi Satria, S.Si. Dalam laporannya, Budi Satria menyampaikan bahwa SLI Operasional ini merupakan konsep baru dari kegiatan Sekolah Lapang Iklim sebelumnya yang pernah dilaksanakan. Adapun tujuan dari acara ini yaitu meningkatkan pengetahuan, interprestasi dan keterampilan peserta dalam memahami informasi iklim dan mampu beradaptasi di semua kegiatan pertanian untuk meningkatkan hasil dan mengurangi resiko kegagalan, khususnya di wilayah Kota Metro.

Kepala Dinas Pertanian Kota Metro yang juga menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan mengatakan bahwa langkah adaptasi terhadap perubahan iklim merupakan sangat penting perannya dalam pertanian, sehingga diharapkan para peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan fokus.

Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Walikota Metro H. Achmad Pairin S. Dalam sambutannya, Walikota Metro menyampaikan bahwa cuaca dan iklim memiliki dampak yang penting dalam kegiatan pertanian. Dengan kegiatan ini diharapkan petani bisa lebih tanggap dengan fenomena cuaca dan iklim dan mampu beradaptasi.

Sambutan Walikota Metro pun selaras dengan Sambutan Deputi Bidang Klimatologi Drs. Herizal, M.Si yang mengatakan bahwa kegiatan SLI Operasional ini merupakan wadah bagi peserta untuk memahami informasi iklim yang diselenggarakan oleh BMKG. Kegiatan ini lebih difokuskan pada belajar dan praktek, agar para petani bisa mendapatkan pengalaman langsung tentang informasi iklim/cuaca serta dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa membentuk komunitas yang saling berkomunikasi sehingga langkah antisipasi terhadap dampak perubahan iklim maupun cuaca ekstrim itu pun bisa diatasi.

Kegiatan yang direncanakan berlangsung selama kurang lebih dua bulan ini akan dibagi menjadi 6 pertemuan bergilir pada 5 kecamatan di Kota Metro. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta, yang terdiri dari 5 orang PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) perwakilan dari BPP tiap kecamatan di Kota Metro, dan 25 Petani dari Kelompok Tani unggulan.

SLI Operasional akan diisi dengan materi terkait iklim dan hubungannya dengan sektor pertanian yang disampaikan oleh narasumber dari BMKG dan BPP di 5 Kecamatan di Kota Metro. Sekolah Lapang Iklim Operasional Tahun 2020 diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta dalam menerjemahkan informasi iklim untuk mendukung kegiatan pertanian.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024