Sekolah Lapang Hilal BMKG, Sebagai Bentuk Edukasi Astronomi Di Indonesia

  • Rozar Putratama
  • 27 Okt 2022
Sekolah Lapang Hilal BMKG, Sebagai Bentuk Edukasi Astronomi Di Indonesia

Mataram, Rabu - Kamis (27-28) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar Sekolah Lapang Hilal (SLH) yang kedua kalinya di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), di gedung Graha Bakti Praja

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan kegiatan Sekolah Lapang Hilal merupakan kegiatan baru yang digelar oleh Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu sebagai bentuk perhatian BMKG terhadap edukasi astronomi di Indonesia.

"Sekolah Lapang Hilal ini merupakan kegiatan pilot project kedua di tahun 2022, yang sebelumnya kegiatan serupa digelar di Pondok Pesantren Modern Assalam Sukoharjo, Jawa Tengah," kata Dwikorita Karnawati dalam sambutannya, di di Gedung Graha Bhakti Praja, Rabu, 26 Oktober 2022.

Dwikorita berharap Sekolah Lapang Hilal dapat digelar di seluruh Indonesia sebagai bentuk edukasi dan pelayanan informasi mengenai posisi bulan dan matahari.

"Sekolah Lapang Hilal ini insyaallah dapat memberikan edukasi tata cara pengamatan hilal yang tepat dan akurat," ujar Dwikorita Karnawati.

Dwikorita mengatakan BMKG juga menyediakan website khusus untuk pengamatan hilal. Di laman tersebut akan terlihat cuaca saat pengamatan seperti apa.

"Kami sediakan website khusus. Perhitungannya bisa langsung sebelum melakukan pengamatan. Sehingga nanti bisa langsung diukur," ucap Dwikorita Karnawati.

Dwikorita juga mengimbau masyarakat dan pemangku kepentingan di Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa mengunjungi Website Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya. Di laman ini, tersedia berbagai prakiraan cuaca, iklim, potensi gempa, dan ancaman tsunami.

Di NTB terdapat empat stasiun BMKG yang siap menghadirkan informasi aktual mengenai kondisi iklim, cuaca, dan kondisi kegempaan serta ancaman tsunami.

Sekda Provinsi NTB, Lalu Gita Ariandi, yang membuka Sekolah Lapang Hilal, berharap pelatihan ini dapat menambah khazanah keilmuwan dan pemahaman masyarakat mengenai posisi dan keputusan hilal.

Lalu Gita berterima kasih karena menjadikan NTB sebagai prioritas awal pelatihan Sekolah Lapang Hilal.

"Dengan BMKG melalui Sekolah Lapang Hilal tentu akan sangat bermanfaat bagi kita untuk mengetahui kondisi hilal. Kepada para peserta ngaji ilmiah, ilmu falak dan astronomi, kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kita memiliki kemampuan untuk benar-benar memahami peristiwa hilal, hitungan, dan penentuannya. Mudah-mudahan ilmu bisa bermanfaat di masa-masa mendatang," ucap Lalu Gita Ariandi.

Lalu Gita juga berharap BMKG bisa berkolaborasi dengan pemerintah provinsi NTB untuk mengetahui potensi kebencanaan. "Dalam program lain bisa hadir di NTB, petani di tradisional bisa memanfaatkan informasi cuaca yang aktual sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terwujud," ujar dia.

Deputi Bidang Geofisika BMKG Suko Prayitno dalam paparannya mengatakan Sekolah Lapang Hilal digelar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mengenai informasi hilal. Untuk itu, Sekolah Lapang Hilal juga menggandeng Kementerian Agama sebagai bentuk pembinaan.

"Melalui kegiatan ini, mudahan-mudahan ini dapat berjalan dan bisa diteruskan sehingga kita memiliki persepsi yang sama dalam melaksanakan pemantauan hilal di Indonesia," ucap Suko Prayitno.

Plt Kepala Kementerian Agama Provinsi NTB Zamroni Aziz mengatakan kolaborasi dengan Kantor BMKG di Mataram melalui penyediaan informasi awal komariyah.

Zamroni mengatakan melalui peralatan dan perhitungan yang mumpuni saat ini, perhitungan hilal akan semakin akurat.

"Sejak awal kerja sama dengan BMKG Mataram sangat luar biasa. Terutama ketika menentukan bulan komariyah. Kami bersama melaksanakan rukyatul hilal pada bulan-bulan tertentu. Dan kami dianjurkan pada awal Ramadan, Syawal, awal Zulhijah," ujar Zamroni Aziz.

Zamroni Aziz berharap bisa menjalin program kerja sama lain dengan BMKG Mataram secara lebih baik di masa mendatang.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024