Restorasi Kantor Layanan MKG Bogor, Lokasi Dekat Kampus IPB Dramaga dan Pusat Perbelanjaan

  • Taufiq Kurniawan
  • 12 Agu 2017
Restorasi Kantor Layanan MKG Bogor, Lokasi Dekat Kampus IPB Dramaga dan Pusat Perbelanjaan

Bogor - Sabtu (12/8), peletakan batu pertama oleh Sekertaris Utama, Deputi Bidang Klimatologi, Deputi Bidang Geofisika, dan Pejabat Pemkot Bogor mewakili Walikota menandai dimulainya pekerjaan restorasi kantor layanan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (MKG) yang berlokasi di Jl. Raya Dramaga Bogor Km 65. Restorasi kantor ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan layanan informasi MKG khususnya wilayah Jawa Barat.

"Kita jemput bola mendekati masyarakat dalam memberikan layanan MKG. Keberadaan kantor layanan saat ini di Setu sulit dijangkau masyarakat karena jalannya sempit. Sedangkan lokasi di Dramaga ini lebih mudah karena memiliki akses jalan yang lebih baik. Keberadaan kantor layanan disini menjangkau wilayah Jawa Barat," ujar Sekertaris Utama Dr. Widada Sulistya, DEA dalam sambutannya.

Bangunan yang direstorasi ini dahulunya merupakan Stasiun Klimatologi Bogor sejak 1984. Namun karena sering mengalami banjir, sejak tahun 2010 stasiun dipindah di wilayah Setu dekat CIFOR. Bangunan beralih fungsi menjadi gudang sampai dilakukan restorasi. Stasiun Klimatologi yang berada di Setu tetap menjadi kantor dan pengamatan iklim, sedangkan untuk layanan akan dipusatkan di kantor Dramaga ini.

Restorasi bangunan seluas 400 meter persegi dibangun dua lantai yang berada di lahan seluas 2500 meter persegi. Pekerjaan restorasi ini direncanakan selesai pada akhir tahun 2019 untuk siap operasi. Tahun ini akan melakukan pekerjaan struktur bangunan yang sebelumnya dilakukan pengurukan tanah setinggi satu meter untuk mengatasi banjir.

Kantor layanan MKG ini berada tidak jauh dari kampus IPB Dramaga Bogor dan pusat perbelanjaan. Hadir pada acara peletakan batu pertama tamu undangan dari Pemkot Bogor dan BPBD Kota Bogor.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024