RDP Koordinasi Kesiapan Angkutan Lebaran Tahun 2016

  • Petugas Web
  • 21 Jun 2016
RDP Koordinasi Kesiapan Angkutan Lebaran Tahun 2016

Jakarta, Senin (20/06/2016) Jelang mudik lebaran tahun 2016, Komisi V DPR-RI mengundang para mitra kerjanya seperti Kementerian Perhubungan,Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, WaKakorlantas POLRI BMKG, BASARNAS untuk menghadiri rapat koordinasi terkait dengan angkutan lebaran serta kesiapan sarana dan prasarana dalam menyambut mudik lebaran dan arus balik tahun 2016.

``Kondisi cuaca menyambut Idul Fitri tahun 2016 ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena di tahun ini sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami kemarau basah yang disebabkan oleh fenomena dipole mode negatif, yakni fenomena semacam Lanina yang muncul di lautan Hindia dan memberikan pasokan uap air di Indonesia terutama di bagian sebelah barat, Ujar Kepala BMKG Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng``. Selain itu Kepala BMKG juga menjelaskan terkait perkembangan informasi cuaca H-7 dan H+7 selama 24/7, yang artinya informasi yang disajikan BMKG selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu.

Informasi layanan posko lebaran BMKG tahun 2016 juga dapat diperoleh langsung melalui :

- Website bmkg.go.id / meteo.bmkg.go.id

- Twitter dan Facebook

- Aplikasi infobmkg yang bisa diunduh di google play store ataupun apps store

- Call centre informasi cuaca 021-6546315/18

- Call centre gempabumi dan tsunami 021-6546316/65867045.

Komisi V DPR RI setelah mendengarkan paparan dari para mitra kerjanya berharap agar para mitra kerjanya mengoptimalkan koordinasi dan sinergi lintas sektoral terkait persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan angkutan lebaran terpadu, selain itu Komisi V DPR meminta kepada instansi terkait untuk meningkatkan keselamatan, keamanan, kualitas pelayanan dan penegakan hukum termasuk menyiapkan skenario untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh bencana alam, sehingga terwujud penyelenggaraan angkutan lebaran terpadu yang lebih baik dari tahun sebelumnya, ujar Ketua Komisi V DPR RI Fahry Djemi Francis sebelum menutup rapat.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024