Rapernas BMKG, Wujudkan Tata Kelola APBN Yang Kredibel, Transparan dan Akuntabel

  • Rozar Putratama
  • 20 Jan 2022
Rapernas BMKG, Wujudkan Tata Kelola APBN Yang Kredibel, Transparan dan Akuntabel

Denpasar - Rabu (19/1), Sebagai langkah di awal tahun 2022 kegiatan perencanaan kinerja dan anggaran yang dilaksanakan oleh BMKG, Biro Perencanaan menyelenggarakan kegiatan Rapat Perencanaan Nasional tahun 2022 di hotel Discovery Kartika Plaza.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan program dan kegiatan BMKG dalam 1 tahun ke depan, yaitu untuk tahun 2023, termasuk program dan kegiatan Eselon 1, serta utamanya mengenai kebijakan - kebijakan yang akan menjadi landasan dalam pelaksanaan program dan kegiatan BMKG dalam 1 tahun ke depan, dimulai dengan kebiajkan eselon I dan Kepala BMKG.

Lain daripada itu RAPERNAS ini bertujuan untuk menyusun perencanaan dan penganggaran yang efektif serta efisien untuk mendukung penyelenggaraan Pemerintahan yang baik dan berorientasi pada hasil.

Sebelum membuka kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari ini, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan sambutannya bahwa prioritas BMKG untuk tahun 2023 yakni melakukan optimalisasi untuk Big Data, Artificial Intelegence, dan sistem informasi 5.0 untuk menuju BMKG berkelas dunia dengan spirit Socio - Enterpreneur menuju Indonesia selamat dan sejahtera.

Lebih lanjut Dwikorita untuk menuju itu semua maka Informasi BMKG harus dijadikan sebagai rujukan utama masyarakat dalam hal penyampaian informasi MKG, disini dituntut peran para Kepala UPT untuk lebih gencar melakukan sosialisasi tentang MKG sehingga keakuratan informasi BMKG tidak kalah dengan Negara maju lainnya seperti Amerika Serikat, Jepang , Australia dan Singapura, ujarnya.

"Tahun 2023 merupakan langkah BMKG untuk menuju kelas dunia, maka dari itu harus dipersiapkan beberapa hal yakni, SDM yang smart dan profesional, Organisasi yang memiliki sistem yang adaptif, efektif dan efisien, mengutamakan layanan yang prima tematik berbasis dampak dan resiko, infrastruktur peralatan yang handal, serta data yang terintegrasi," tutur Dwikorita

Kegiatan dilanjutkan dengan paparan dari Plt. Deputi bidang kemaritiman dan sumber daya alam Dr. Arifin Rudiantoro menyampaikan beberapa hal untuk Roadmad BMKG 2021-2024 yakni;

  1. BMKG perlu melakukan peninjauan dan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan untuk mengoptimalkan target kinerja pembangunan. Penyesuaian target kinerja dalam RPJMN dapat dituangkan melalui Renja di tahun 2020 dan 2024
  2. Membangun koordinasi yang lebih solid antar unit kerja di BMKG serta lintas KL pengampu penyelenggaraan MKG untuk dapat meningkatkan kecepatan penyampaian dan akurasi informasi MKG, terutama untuk peringatan dini bencana.
  3. Penguatan sistem peringatan dini bencana dari sisi penguasaan teknologi dalam negeri, termasuk didalamnya penguatan riset dan pengembangan komponen peralatan observasi dan pemantauan secara otomatis untuk meningkatkan capaian TKDN.
  4. Dukungan BMKG untuk mengembangkan Early Warning System (EWS) di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Baru, baik untuk EEWS, TEWS, dan HEWS.

Kegiatan Rapernas tahun 2022 ini mengambil tema "Wujudkan tata kelola APBN yang Kredibel, transparan dan akuntabel dimulai dari perencanaan yang baik menuju BMKG berkelas dunia".

Selain dari narasumber dari Bappenas, turut hadir Wakil Ketua KPK yang memberikan pengarahan terkait pengadaan barang dan jasa yang hadir secar virtual melalui zoom, serta Direktur Jenderal Anggaran yang memaparkan tentang Kebijakan Penganggaran tahun 2023.

Adapun materi yang disampaikan dalam kegiatan ini mengenai arah kebijakan, roadmap dan target kinerja tahun 2020-2024, rencana pembangunan tahun anggaran 2023 yang terdiri dari langkah operasional tahunan, kegiatan yang mendukung prioritas nasional , peralatan operasional utama, inovasi baru, serta pemutakhiran PNBP. Tindak lanjut dari hasil RAPERNAS ini akan digunakan sebagai rujukan dalam Rakor Provinsi, Rakorwil, Rakornas dan Ravalnas.

Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini dihadiri Pejabat tinggi Madya, Pratama, Kepala Balai Besar MKG Wilayah I-V, Kepala UPT koordinator, Taskforce anggaran dan taskforce renstra. Seluruh peserta juga telah melalui tes antigen dan kegiatan dilaksanakan dengan protokol kesehatan Covid -19 yang ketat.

 

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024