Pusdiklat BMKG Gelar Orasi Ilmiah Dan Pengukuhan Widyaiswara Ahli Utama BMKG

  • Ibrahim
  • 15 Des 2022
Pusdiklat BMKG Gelar Orasi Ilmiah Dan Pengukuhan Widyaiswara Ahli Utama BMKG

Jakarta - Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) BMKG bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara RI menggelar Orasi Ilmiah dan Pengukuhan Widyaiswara Ahli Utama BMKG yang berlangsung secara hybrid di Auditorium BMKG pada Rabu, (14/12).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi secara umum, terutama dalam melakukan kajian ilmiah dalam bentuk penulisan dan lisan yang sesuai dengan bidang spesialisasinya dan kediklatan, mengembangkan wawasan, pengetahuan, keahlian, dan keterampilan dalam mendukung pengembangan kapasitas profesinya, serta mengembangkan pola berpikir yang sistematis mengikuti kaidah-kaidah ilmiah untuk menghasilkan ide, gagasan dalam pengembangan kualitas kediklatan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Deputi Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, Rekayasa, dan Jaringan Komunikasi, Kepala Lembaga Administrasi Negara RI, Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara LAN RI, Para Majelis Ilmiah, Para Pejabat Tinggi Madya, Pejabat Tinggi Pratama, Pejabat Administrator dan Pengawas di lingkungan BMKG, Para Pejabat Fungsional dari Jenjang Utama, Madya, Muda, dan Pertama, hingga Para Orator.

Dalam penyampaian orasi ilmiah terdapat 3 (tiga) orang Widyaiswara Ahli Utama dari Pusdiklat BMKG, diantaranya Dra. Nurhayati., M.Sc dengan judul orasi Pembelajaran Terintegrasi di Tempat Kerja - Kesiapan Penerapan Action Learning di BMKG dapat diambil kesimpulan bahwa berdasarkan pengolahan data kesiapan organisasi BMKG dalam menerapkan pembelajaran di tempat kerja menunjukkan tingkat kesiapan yang tinggi (sangat siap) dengan kisaran antara 86% sampai 93%.

Orator kedua, yaitu Ir. Jaumil Achyar D. Situmeang, M.Sc dengan judul orasi Kerangka Kerja Berbagi Pengetahuan untuk Mendukung Corpu BMKG dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas pegawai BMKG melakukan berbagi pengetahuan secara sukarela dan penting untuk dibudidayakan. Selain itu, pemahaman terhadap nilai - nilai organisasi dan kode etik pegawai BMKG menjadi faktor pendorong penerapan KS di lingkungan organisasi.

Orator ketiga, yaitu Dr. R. Mulyono R. Prabowo., M.Sc dengan judul orasi Strategi Implementasi BMKG Corporate University Berdasarkan Tingkat Kesiapan Komponen CorpU dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kesiapan implementasi BMKG CorpU berada pada level menengah dan tinggi serta strategi yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan capaian implementasi BMKG yaitu unit pengelola BMKG CorpU membutuhkan strategi menjalankan proses bisnis BMKG CorpU dengan mekanisme koordinasi dua arah serta meningkatkan pemahaman dan menginternalisasi BMKG CorpU kepada seluruh pegawai.

Deputi Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, Rekayasa, dan Jaringan Komunikasi BMKG Muhammad Sadly berharap Widyaiswara mampu menjalankan peran strategis dalam pembelajaran bangsa tentunya menjadi penting dan relevan serta mampu memproduksi ide, gagasan, serta penerapannya dengan mengawalnya menjadi sebuah solusi bagi permasalahan baik dalam organisasi atau skala yang lebih luas. Selain itu, kajian ilmiah ini juga membantu penerapan kebijakan organisasi kedepannya.

"Berbagai kajian ini akan sangat membantu pimpinan dalam penerapan kebijakan organisasi tentang penguatan kapasitas, terutama mengingat topik yang dipilih seluruhnya diselaraskan dengan pendekatan BMKG Corporate University," pungkas Sadly mengakhiri sambutannya.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024