Pusdiklat BMKG Gelar Latsar Bagi CPNS untuk Menjadi Pegawai yang BerAkhlak

  • Fahmi Dendi Saputra
  • 06 Nov 2023
Pusdiklat BMKG Gelar Latsar Bagi CPNS untuk Menjadi Pegawai yang BerAkhlak

BOGOR (06 November 2023) - Pusat Pendidikan dan Pelatihan BMKG Gelar latihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil sebagai tahap krusial dalam mempersiapkan calon pegawai untuk memulai perjalanan karir mereka disektor publik. Latihan Dasar ini di buka oleh Muhamad Sadly selaku Deputi Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, Rekayasa dan Jaringan Komunikasi secara daring. Program pelatihan ini dirancang sebagai langkah awal bagi para calon pegawai untuk memahami tugas, tanggung jawab, dan nilai-nilai yang diperlukan dalam menjadi bagian dari instansi pemerintah dan meningkatkan kompetensi serta kualitas sumber daya manusia menjadi tenaga professional. Pelatihan Dasar ini diikuti peserta CPNS dari Golongan III Angkatan XXIX sampai dengan Angkatan XXXIV dan CPNS Golongan II Angkatan IV 2023.

Aparatur Sipil Negara adalah salah satu aset birokrasi yang diharapkan mampu mewujudkan cita-cita pemerintahan berkelas dunia (world class government) pada Tahun 2024. Untuk itu, para ASN harus mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks. Globalisasi dan digitalisasi menuntut semua ASN untuk menjadi generasi pembelajar atau lifelong learner. Tidak hanya menerima, tetapi juga beradaptasi dan mengikuti perubahan ke arah yang positif, tahapan pelatihan dasar CPNS dilakukan dengan cermat dan komprehensif.

"Menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks ini, ASN tidak bisa hanya sekadar bekerja menjalankan tugas-tugas rutin saja, namun ASN harus adaptif, responsif, inovatif, dan kreatif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Teknologi yang masif, harusnya dapat menjadi peluang untuk meningkatkan kompetensi, mencakup pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan perilaku". Ungkap Sadly.

Sadly juga menambahkan "sebagai ASN nantinya harus memiliki nilai-nilai dasar BerAKHLAK, (Berorientasi pada pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,dan Kolaboratif), dengan semangat Bangga Melayani Bangsa. Hal ini mengandung arti mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan cepat dan tepat, dan pelayanan tersebut harus dilakukan dengan hati yang tulus mengabdi kepada rakyat".

Peserta pelatihan terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan dan disiplin ilmu, yang disesuaikan dengan jabatan yang akan diemban setelah pelatihan. Mereka diberikan pemahaman mendalam tentang sistem kerja pemerintah, pengetahuan teknis, dan keterampilan yang diperlukan untuk berkontribusi secara maksimal di institusi pemerintah.

Meskipun pelatihan dasar CPNS menandai awal dari perjalanan mereka sebagai pegawai negeri, proses pembelajaran dan pengembangan kompetensi diharapkan berlanjut sepanjang karier mereka, guna memberikan layanan publik yang berkualitas dan sesuai dengan harapan masyarakat.

Diharapkan setelah menyelesaikan latsar, peserta dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan bagi kepentingan bangsa dan negara. Acara Pelatihan dasar ini diselenggarakan di Pusdiklat BMKG Citeko, Bogor pada tanggal 05 - 26 November 2023 secara offline.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024