Peningkatan Layanan MKG, PTSP BMKG Studi Banding ke DPM PTSP Kota Batu

  • Ayu Isrianti Putri
  • 17 Nov 2022
Peningkatan Layanan MKG, PTSP BMKG Studi Banding ke DPM PTSP Kota Batu

Malang, 16 November 2022 - Kepala Biro Hukum dan Organisasi BMKG, M. Muslihhuddin dan Koordinator Humas BMKG beserta Tim melakukan kunjungan ke Dinas Penanaman Modal (DPM) PTSP Kota Batu. Muslihhuddin beserta Tim diterima di Kantor Dinas Penanaman Modal PTSP Kota Batu oleh Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas Penanaman Modal (DPM) PTSP Kota Batu, Bapak Muji Dwi Leksono, SH, MM dan Ibu Efi Rahyoeningtyas, S.E, MM.

Kegiatan ini dalam rangka studi Banding / Benchmarking layanan PTSP BMKG dengan Layanan DPM PTSP Kota Batu, dengan harapan dapat menemukan inovasi baru untuk meningkatkan kualitas layanan MKG di PTSP BMKG.

Rombongan BMKG diterima oleh Kepala Dinas DPM PTSP Kota Batu, Bapak Muji di Ruang Rapat dan berkesempatan melakukan diskusi dengan tim PTSP BMKG. Selain itu, Ia juga menjelaskan secara rinci terkait profil dan berbagai macam bentuk layanan di Dinas Penanaman Modal PTSP Kota Batu. Tim PTSP BMKG juga berkesempatan melakukan kunjungan ke Stand Layanan dan melihat berbagai fasilitas yang dimiliki oleh Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Batu.

Bapak Muji dalam sambutannya menjelasakan tentang berbagai macam fasilitas dan layanan yang dimiliki oleh DPM PTSP Kota Batu. Dalam hal Mekanisme Palayanan, terdapat 4 (empat) Mekanisme yaitu : Pelayanan Langsung, Pelayanan secara Elektronik secara 24 jam dengan aplikasi "sicantik", Pelayanan Pendampingan dan Pelayanan Bergerak (layanan ke desa-desa).

Selain itu, Muji juga menjelaskan DPM PTSP Kota Batu memiliki Mall Pelayanan Publik (MPP) yang membawahi sekitar 20 layanan dari berbagai Instansi Pemerintah dan Non Pemerintah, seperti : PDAM, Pos Indonesia, BPJS, Kemenag RI, Bank Jatim, Pengadilan Agama, Kejaksaan RI, telkom dan lain lain. Dengan Moto M3 yaitu Menyatu Melayani Masyarakat (M3), MPP ini diharapkan menjadi wadah untuk memberikan prima kepada masyarakat Kota Batu.

Yang berbeda dari layanan yang dimiliki DPM PTSP Kota Batu, mereka juga memiliki maskot yang dinamakan Putri Kirili dan Putri Sigisi yang mempunyai singkatan Menjemput, mencari Rezki menghindari Pungli dan Sinergi anti Gratifikasi dan Korupsi, dengan harapan para pegawai di DPM Kota Batu dapat termotivasi dalam memberikan pelayanan yang prima, Bertanggung jawab dan amanah kepada masyarakat Kota Batu.

Dengan kegiatan ini Taufan selaku Koordinator Humas dan PTSP berharap PTSP BMKG dapat menerapkan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) sehingga dapat menemukan inovasi-inovasi yang baru supaya dapat meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya dalam memberikan layanan data dan informasi MKG kepada para stakeholder.

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024