Monitoring dan Verifikasi Lapangan Kondisi Banjir Rob di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu

  • Hatif Thirafi
  • 29 Mei 2021
Monitoring dan Verifikasi Lapangan Kondisi Banjir Rob di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu

Jakarta - Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Tanjung Priok melakukan pengamatan pasang air laut maksimum di tiga lokasi, yaitu Korpolairud Baharkam Polri, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Pelabuhan Kali Adem Muara Angke, Kamis (27/5) mulai pukul 20.30 hingga pukul 23.30. Selain itu juga melakukan koordinasi dengan Pemda dan stakeholder lain terkait monitoring kondisi aktual tinggi pasang air laut maksimum di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

Kegiatan ini dilatarbelakangi perlunya pengecekan di lapangan sekaligus memvalidasi peringatan banjir pesisir atau rob yang telah dikeluarkan sebelumnya. Tujuannya untuk memberikan pengalaman kepada petugas sekaligus mendapatkan data-data di lapangan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pelayanan terkait peringatan dini banjir pesisir/rob. Disamping itu, juga untuk meningkatkan kerjasama dengan mitra stakeholder dalam memperkuat layanan informasi BMKG yang selama ini sudah dikeluarkan agar dapat dimaksimalkan pemanfaatannya untuk kepentingan masyarakat.

Kegiatan dilakukan melalui wawancara dengan petugas/warga setempat, dan pengukuran manual maupun secara visual. Dari wawancara tersebut, didapatkan informasi bahwa kejadian rob hari Rabu malam tanggal 26 Mei 2021 lebih tinggi dan lebih luas areanya dibandingkan hari Kamis malam tanggal 27 Mei 2021. Informasi tersebut sama di tiga lokasi yang diamati.

Harapan ke depan, agar terpasang alat ukur tetap di lokasi yang sesuai, seperti mistar atau palem ukur. Histori pengamatan tersebut nantinya dijadikan data masukan dalam memperkuat peringatan banjir pesisir/rob agar lebih baik lagi. Selain itu perlu koordinasi dan kerjasama pemda setempat dengan lembaga/instansi, pihak swasta dan akademisi untuk mengantisipasi dampak rob.

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024