Kunjungan Kerja Anggota DPRD Komisi III DPRD Kota Bitung

  • Rozar Putratama
  • 12 Mar 2020
Kunjungan Kerja Anggota DPRD Komisi III DPRD Kota Bitung

Jakarta - Kamis (12/3) Ketua DPRD Komisi III DPRD Kota Bitung Sulawesi Utara Vivi J. Ganap, didampingi Wakil Ketua Keegan M. Kojoh, Sekretaris Komisi III Femmy Lumatauw, S.Pd serta ke 5 anggota nya mengunjungi kantor BMKG dalam rangka koordinasi dan konsultasi terkait pengembangan peralatan sistem peringatan dini bencana yang berada di Kota Bitung, provinsi Sulawesi utara.

Kunjungan diawali dengan presentasi mengenai struktur organisasi BMKG yang dijelaskan oleh Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Taufan Maulana melalui penayangan video company profile BMKG.

Usai kegiatan pengenalan BMKG secara umum, acara dilanjutkan diskusi dengan pimpinan Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo, MT. Dalam diskusi tersebut para anggota Dewan sangat antusias sekali dengan apa yang dikerjakan dan dihasilkan oleh BMKG, terutama informasi apabila sedang terjadi gempabumi yang disertai atau tidak diserta dengan tsunami.

Salah satu anggota Dewan juga menanyakan apakah letak geografis Kota Bitung yang terhalang oleh pula Lembeh relative aman dari terjangan tsunami? Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami menjelaskan bahwa walaupun letak geografis kota bitung yang sedikit terhalang oleh pulau Lembeh itu bukan berarti aman 100%dari terjangan tsunami, karena tsunami bisa datang dari arah yang berbeda, tidak hanya dari timur Kota Bitung Saja, dan celah antara Kota Bitung dan Pulau Lembeh itu justru bisa berbahaya apabila diterjang tsunami, karena air dalam jumlah massa yang besar akan masuk melalui celah sempit antara kedua pulau, kemudian semakin menumpuk dan datang dengan kecepatan tinggi bisa menghancurkan pesisir pulau kota Bitung, Ujar Daryono.

Usai mendapatkan penjelasan singkat tentang sistemperingatan dini yang dimililki oleh BMKG, para anggota Dewan diajak langsung mellihat cara kerja Sisitem Peringatan Dini yang dimiliki BMKG dalam enyebarkan informasi kepada public. Para anggota Dewan diajak tur singkat melihat ruang operasional MEWS, InaTEWS serta objek yang selalu menjadi perhatian para pengunjung yang datang ke BMKG yakni Simulator gempabumi.

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024