Koordinasi BMKG Dengan Kemenhub, Hadapi Cuaca Ekstrim

  • Humas
  • 28 Jan 2016
Koordinasi BMKG Dengan Kemenhub, Hadapi Cuaca Ekstrim

Jakarta Rabu (27/1).Hampir 90 % wilayah Indonesia telah memasuki masa musim penghujan akan mencapai puncaknya pada akhir Januari dan Februari 2016. Meskipun saat ini El-nino masih berlangsung, kondisinya sudah semakin meluruh dan kembali ke netral hingga Maret-April 2016. Hal ini diutarakan Deputi Bidang Meterologi BMKG, Dr. Yunus Subagyo di depan Media Massa saat kegiatan jumpa pers BMKG bersama Kementerian Perhubungan di kantor Kemeterian Perhubungan RI.

Untuk Potensi hujan lebat di Indonesia yang diperkirakan akan semakin meningkat pada akhir Januari hingga Februari 2016, ditandakan dengan aktifnya monsoon dingin asia yang disertai dengan seruakan dingin, fase Madden Julian Oscillation (MJO) yang menunjukkan fase basah di wilayah maritim kontinen (Indonesia), Indian Ocean Dipole yang bernilai negatif, serta potensi daerah Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang akan semakin menguat.

Kondisi ini akan mengakibatkan potensi hujan lebat tak hanya di sekitar Sumatera dan Bagian Barat Kalimantan, tetapi berpotensi di Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali, NTB, Sulawesi Tengah dan Selatan, Maluku bagian tengah dan Papua bagian Tengah.

Selain itu, untuk potensi ketinggian gelombang laut, Yunus menuturkan bahwa akan berpotensi terjadinya gelombang tinggi 1.25 - 2.5 meter yang meliputi wilayah sebagian besar perairan barat Sumatera, perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Barat, Laut Natuna, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sangihe, Laut Maluku, Perairan utara Papua dan Papua Barat.

Kesiapan Kementerian Perhubungan RI, Hadapi Cuaca Ekstrim
Untuk menghadapi cuaca ekstrim dan puncak musim hujan berdasarkan informasi dari pemantauan BMKG, maka Kementerian Perhubungan RI langsung melakukan kesiapsiagaan guna meningkatkan keselamatan transportasi darat, laut, dan udara.

`Kita disetiap Direktorat Jenderal Transportasi Darat, Laut, dan Udara, serta Perkretaapian telah melakukan berbagai langkah sebagai antisipasi menghadapi kondidi cuaca ekstrim dan musim hujan guna meningkatkan keselamatan transportasi,`ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Drs. Julius Asravida Barata MM saat memoderatori acara siang itu. Lanjutnya, Ia mengutarakan bahwa Menteri Perhubungan RI berharap perlu adanya sikap siaga di segala sektor transportasi Darat, Laut, dan Udara dan perlu adanya koordinasi dan dukungan BMKG untuk menyediakan informasi cuaca tehadap moda transportasi. Hal ini sangat penting untuk dilakukan.

Untuk sektor Transportasi Laut, Bobby Mamakit, Dirjen Perhubungan Laut mengatakan bahwa telah memerintahkan kepada Syahbandar, Asosiasi Kapal, dan Pengelola Pelabuhan (Pelindo) agar memperhatikan informasi peringatan cuaca dari BMKG serta selalu mengupdate informasi cuaca di website BMKG.

`Selain itu, kita juga telah memerintahkan kepada Syahbandar agar menunda surat persetujuan berlayar hingga cuaca baik`ucap Bobby. Sama halnya di Sektor Transportasi Udara selalu menggunakan informasi cuaca penerbangan, seperti Airmet (Hazard) dan SIGMENT (warning).

`Kita selalu menggunakan informasi cuaca dari BMKG sebelum terbang (penyesuaian flight plan), saat terbang (berupa visibility, kondisi angin, dan informasi daerah manasaja yang terkena dampak cyclone); dan info cuaca setelah penerbangan (pilot melaporkan kepada ATC selanjutnya nanti disampaikan kepada BMKG sebagai bahan update), `sambung Novie Riyanto, Direktur Navigasi Penerbangan Dirjen Perhubungan Udara .

Sementara di Setor Perkretaapian, melakukan kesiapan untuk menghadapi musim hujan dan melakukan pencegahan di beberapa wilayah titik longsor. Terakhir, untuk Sektor Transportasi Darat, Cucuk Mulyana, Direktur Angkutan dan Multi moda Ditjen perhubungan Darat menuturkan bahwa telah melakykan koodinasi dengan BMKG dan telah meneruskan informasi cuaca dari BMKG sebagai upaya pencegahan dari kecelakaan transportasi.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024