Ikut Serta Mendukung Ketahanan Pangan, Stasiun Klimatologi Jawa Barat Berikan Pemahaman Cuaca dan Iklim kepada Petani

  • Kholis Nur Cahyo
  • 08 Mar 2023
Ikut Serta Mendukung Ketahanan Pangan, Stasiun Klimatologi Jawa Barat Berikan Pemahaman Cuaca dan Iklim kepada Petani

Lembang (07 Maret 2023) - Stasiun Klimatologi Jawa Barat mengadakan Sekolah Lapang Iklim (SLI) yang bertempat di balai desa Cikahuripan, Lembang. Kegiatan sekolah lapang ini dihadiri oleh perwakilan anggota Komisi V DPR RI, Nungkeu Rochjatti selaku Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Jawa Barat, Koordinator BMKG Prov. Jawa Barat Stasiun Geofisika Bandung, Kepala Stasiun Meteorologi Kertajati, Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Kapolsek Kecamatan Lembang, serta Kepala Desa Cikahuripan.

Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Indra Gustari menyampaikan bahwa perubahan iklim semakin nyata dan dapat dirasakan dampaknya terutama pada sektor pertanian. Salah satu indikasinya adalah kejadian cuaca dan iklim ekstrim semakin sering terjadi sehingga dapat mengancam penurunan produksi pertanian baik secara kuantitas maupun kualitas. Pola tanam dapat terganggu akibat dari berkembangnya hama penyakit. Kondisi ini jika belangsung terus menerus, maka ketahanan pangan nasional kita akan mengalami kerentanan dengan petani menjadi kelompok yang paling rentan terdampak.

Sesuai dengan Instruksi Presiden No 5/2011 tentang "Pengamanan produksi beras nasional dalam menghadapi kondisi iklim ekstrim" dan diperkuat dengan pencanangan Nawacita menekankan pentingnya Kemandirian Negara dalam swasembada pangan oleh Presiden Joko Widodo. BMKG akan terus memberikan informasi peringatan dini iklim ekstrim serta mendiseminasikannya ke instansi terkait, khususnya Kementerian Pertanian.

Kegiatan SLI di lokasi sentra pangan ini memiliki keunggulan komoditas hortikultura dan perkebunan dibuka langsung oleh Indra Gustari. Berdasarkan kecocokan iklim dan kesesuaian iklim di wilayah ini, komoditas yang diangkat pada SLI operasional kali ini adalah selada romaine.

Aktivitas SLI memberikan literasi iklim berbasis pembelajaran modul serta mengawal pemanfaatannya di sektor pertanian selama satu musim tanam pada komoditas tertentu dan berbasis kebutuhan riil informasi iklim pada sektor pertanian atau dinamakan SLI Operasional (SLI-O).

"SLI-O Lembang diikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri atas 35 orang petani, 8 orang Petugas Penyuluh Lapangan (PPL/POPT) dan 7 orang lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ini diharapkan dapat membantu petani dalam memahami dan menerapkan informasi iklim BMKG untuk mendukung ketahanan pangan serta peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani," imbuh Djabariah.

Sebelum diadakan sesi materi, peserta diwajibkan mengerjakan pre-test untuk mengetahui materi yang akan diajarkan sudah dapat di kuasai oleh peserta. Pemateri dalam kegiatan ini diawali oleh Bubun Sugandi dari BPTPH Provinsi Jawa Barat. Peserta diberikan pemahaman berupa adaptasi mitigasi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) hortikultura terkait Perubahan Iklim di wilayah Lembang. Sesi berikutnya dilanjutkan oleh pemateri dari Stasiun Klimatologi Jawa Barat. Muhamad Murod mengenalkan berbagai macam alat ukur cuaca disertai praktik pengukuran curah hujan agar peserta lebih mendalami materi yang diberikan.

Pengenalan Informasi dan Prakiraan Iklim yang diberikan oleh Dwi Yoga Primartono serta materi Perubahan Cuaca dan Iklim Ekstrem oleh Asri Rachmawati semakin memperkaya khasanah keilmuan dengan pembawaan yang interaktif dan peserta membentuk kelompok kecil. Selain itu, peserta dapat diskusi dan kerjasama dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri.

Rangkaian acara diakhiri dengan post-test untuk memperoleh kompetensi akhir, seberapa banyak peserta menguasai materi pembelajaran yang sudah disampaikan. Apresiasi diberikan kepada peserta dengan dua nilai tertinggi, dilanjutkan dengan prosesi penutupan dan doa bersama.

"BMKG melakukan pembinaan dan pendampingan dengan memberikan peran seluas-luasnya kepada petani untuk mengembangkan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pengalaman dan memadukan informasi yang didapat dari pemandu dalam rangka adaptasi terhadap fenomena-fenomena iklim ekstrem melalui pemahaman dan pemanfaatan informasi iklim," pungkas Indra.

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • 127 km Tenggara KAB-MALANG-JATIM
  • tidak berpotensi TSUNAMI
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024