Diklat Pimpinan Tingkat IV, Pola Baru Angkatan I Tahun 2017

  • Rachmat Hidayat
  • 30 Mar 2017
Diklat Pimpinan Tingkat IV, Pola Baru Angkatan I Tahun 2017

BOGOR, Kamis (30/3) - Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang diklat jabatan PNS yang menetapkan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang telah atau akan duduk dalam jabatan struktural eselon IV dituntut untuk mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat IV. BMKG merespon hal itu dengan menyelenggarakan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV pola baru dengan system on dan off campus yang dilaksanakan oleh Pusdiklat BMKG dari tanggal 30 Maret -1 Agustus 2017 dengan jumlah 32 peserta dari pusat dan UPT Daerah di di Citeko Bogor.

Dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi, BMKG sebagai organisasi dihadapkan berbagai tantangan yang beragam dari faktor Eksternal maupun internal. Faktor eksternal muncul dalam konteks politik, ekonomi, sosial dan teknologi baik dari internasional maupun nasional. Sedangkan dari faktor internal muncul dari respon terhadap tantangan eksternal, Hal ini diutarakan Kapusdiklat BMKG Drs. Herizal saat membacakan sambutan Kepala BMKG.

Salah satu hal yang harus kita ubah dalam menghadapi tantangan ini adalah karakter reaktif yang lebih dominan daripada karakter proaktif, disinilah peran pemimpin sangat krusial. Kemampuan pemimpin mengoptimalkan sumberdaya yang terbatas melalui solusi inovatif merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan organisasi dalam mencapai visi misinya, tandasnya.

Karakter pemimpin yang visioner dan mampu melihat dengan berbagai perspektif yang berbeda dalam rentang waktu yang berbeda merupakan kebutuhan mendesak organisasi. Namun faktanya, sosok pemimpin bukan merupakan produk yang bisa dihasilkan dengan mudah. Pemimpin juga bukan semata-mata merupakan suatu bakat. Sosok pemimpin terbentuk merupakan hasil dari suatu proses pembelajaran yang berkelanjutan, baik secara alamiah melalui pengalaman hidup atau pembelajaran formal.

Dikatakan juga dalam acara pembukaan itu, untuk menyikapi hal ini, BMKG memandang perlu mengadakan kegiatan Diklat kepemimpinan untuk pejabat struktural eselon IV, sehingga peserta memiliki kompetensi kepemimpinan operasional, berfikir sistematis dan mendesain solusi kreatif, yang akan bertransformasi menjadi Agen Of Change - agen perubahan bagi BMKG yang akan menjadi role model bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • 127 km Tenggara KAB-MALANG-JATIM
  • tidak berpotensi TSUNAMI
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024