Deputi Instrumentasi Kalibrasi Rekayasa dan Jaringan Komunikasi BMKG membuka Seminar Nasional Bumi dan Atmosfer STMKG

  • Hatif Thirafi
  • 22 Mar 2019
Deputi Instrumentasi Kalibrasi Rekayasa dan Jaringan Komunikasi BMKG membuka Seminar Nasional Bumi dan Atmosfer STMKG

Tangerang Selatan (22/3) - Seminar Nasional Bumi dan Atmosfer (SENBA) merupakan kegiatan penulisan ilmiah yang dapat diikuti masyarakat umum. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 21 Maret 2019. Kegiatan ini termasuk dalam serangkaian acara National Atmospheric and Earth Science Fair (NATSEC FAIR 2019) yang mengangkat tema "Enhanching Knowledge of The Sun-Earth System for Weather Action". Tujuan utama dari sub kegiatan ini adalah untuk menampung ide-ide penelitian dari peneliti-peneliti di seluruh Indonesia yang akan dimasukkan ke dalam prosiding STMKG. Paper terpilih akan dimasukan ke dalam Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (JMKG), Jurnal Meteorologi dan Geofisika (JMG), atau Jurnal Sains dan Teknologi Kebumian (JSTK).

Acara ini belangsung di Ruang Rapat, Gedung Rektorat, Kampus STMKG dimulai pukul 08.00 WIB. Kegiatan diawali dengan Sambutan oleh Dr. Deni Septiadi, M.Si selaku ketua pelaksana Hari Meteorologi ke- 69 di STMKG. Pada sambutan nya, Beliau menyebutkan serangkaian acara peringatan HMD yaitu ASO SMA, ASO Taruna, dan SENBA. Kegiatan ASO SMA tahun ini diikuti oleh 585 peserta dari 195 tim yang berasal dari seluruh Indonesia. Kemudian tim ini disaring lagi menjadi 10 tim terbaik yang diberangkatakan ke Jakarta untuk mengikuti serangkaian kegiatan Babak Final di Kampus STMKG. Kemudian kegiatan ASO Taruna diikuti oleh 24 tim yang merupakan perwakilan kelas dari setiap angkatan jurusan Meteorologi dan Klimatologi. Untuk kegiatan SENBA diikuti oleh 240 pemakalah dari berbagai institusi yang disaring lagi menjadi 54 peserta untuk mengikuti kegiatan presentasi oral dan poster pada hari ini. Adapun daftar instansi luar yang berpartisipasi sebagai pemakalah yang mengikuti SENBA diantaranya sebagai berikut:

  1. Universitas Diponegoro
  2. Institut pertanian Bogor
  3. Universitas Gadjah Mada
  4. Universitas Bojonegoro
  5. UPN Veteran Yogyakarta
  6. Universitas Bengkulu
  7. Institut Teknologi Bandung
  8. Universitas Jember
  9. Universitas Padjajaran
  10. Universitas Pendidikan Indonesia
  11. Lapan
  12. Pt. WebGis Indonesia

Keynotes speaker pada seminar kali ini adalah Dr. Widada Sulistya, DEA selaku Deputi Instrumentasi Kalibrasi Rekayasa dan Jaringan Komunikasi BMKG. Seminar ini dipandu oleh moderator Imma Redha Nugraheni, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma-IV Meteorologi STMKG.

Pada Kesempatan kali ini, Dr. Widada Sulistya, DEA menyampaikan mengenai Peran BMKG dalam Diseminasi Informasi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Dalam menjalankan tupoksinya, BMKG bersinergi dengan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang pelopori oleh UNESCO. Hal ini dikarenakan BMKG terikat kesepakatan internasional dengan WMO, ICAO, IMO, IOC, GFCS, dan SFDRR. BMKG telah membangun beberapa sistem untuk mendukung kinerjanya. Yaitu, TEWS (Tsunami Early Warning System) pada 2009, MEWS (Meteorology Early Warning System) pada 2010, dan CEWS (Climate Early Warning System). Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kerja BMKG dalam melakukan pelayanan masyarakat.

Pada kesempatan kali ini turut hadir pula Prof. Ir. Puji Lestari, Ph.D dan Ketua STMKG Slamet Suyitno Rahardjo, S.Si, M.Si. Rangkaian acara SENBA selanjutnya yaitu pengumuman pemenang ASO SMA Tingkat Nasional 2019 dan penyerahan hadiah yang dilakukan langsung oleh Dr. Widada Sulistya, DEA

Kemudian acara dilanjutkan dengan pameran poster pemakalah dan presentasi oral dari peserta SENBA di Gedung B kampus STMKG. Serangkaian acara tersebut merupakan peringatan Hari Meteorologi Dunia ke-69 Tahun 2019. Semoga dengan kegiatan seminar ini mampu meningkatkan antusiasme peneliti, terutama di bidang MKG dan Instrumentasi MKG

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024