Deputi Bidang Klimatologi Buka Rakorwil BBMKG Wilayah V Jayapura

  • Rachmat Hidayat
  • 03 Apr 2017
Deputi Bidang Klimatologi Buka Rakorwil BBMKG Wilayah V Jayapura

Jayapura, Senin (3/4/2017) - Sebanyak 44 orang peserta yang terdiri dari 22 Unit Pelaksana Teknis BBMKG Wilayah V Jayapura dan 22 peserta Pusat/Balai mengikuti Rapat Koordinasi Wilayah Balai Besar Wilayah V Jayapura Tahun 2017 di Ruang Cinderawasih I Hotel Swiss-bellhotel Jayapura.

Rapat Koordinasi Wilayah V Tahun 2017 yang dilaksanakan BBMKG Wilayah V Jayapura mengangkat tema ``Dengan Rakorwil Balai Besar Wilayah V Tahun 2017, Kita Wujudkan Perencanaan Program dan Penyusunan Anggaran Yang Efektif, Efisien, dan Akuntabel Untuk Penuntasan Pondasi Modernisasi Layanan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika``, dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Klimatologi Drs. R. Mulyono Rahadi Prabowo, M.Sc mewakili Kepala BMKG.

Kegiatan Pembukaan yang dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kesejahteraan Sosial dan SDM Sekretaris Daerah Prop. Papua, Kepala Bandara Sentani, Kepala BPBD Provinsi dan Kabupaten, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Papua, Lantamal X dan Kodam XVII serta Perwakilan SKPD terkait.

Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura Slamet Suyitno Rahardjo, M.Si menyampaikan bahwa Rakor Wilayah dilaksanakan bertujuan untuk Rencana Kerja Tahun 2018, RKA-SK Tahun 2018 per UPT dan Rekapaitulasi RKA-SK per Propinsi/Balai Besar Wilayah berdasarkan output dan jenis belanja, Rekapitulasi usulan kegiatan TA 2018 yang belum tertampung serta rekapitulasi permasalahan dan kendala dalam pelaksanaan anggaran tahun 2017 dan perencanaan Tahun 2018.

dengan Sasaran tersusunnya rencana kerja Tahunan tahun 2018, RKA-SK Tahun 2018 per UPT, Rekapitulasi RKA-SKtahun 2018 per Koordinator Propinsi dan seluruh BBMKG Wilayah V serta Rekapitulasi permasalahan dan kendala dalam pelaksanaan TA. 2017 dan perencanaan tahun 2018, ujar Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura.

Deputi Bidang Klimatologi Drs. R. Mulyono Rahadi Prabowo, M.Sc juga menyampaikan bahwa Tema yang diangkat merupakan pendekatan penganggaran Money Follow Program Prioritas, dimana tema ini mengajak agar mempercepat pelaksanaan pembangunan BMKG baik pusat dan daerah. "Keseimbangan pembangunan ini menjadi penting dimaksudkan untuk meningkatkan jangkauan pelayanan dan mendukung program pemerintah dalam kaitannya konektivitas observasi maritim, ketahanan pangan, peningkatan sistem peringatan dini kebencanaan dan keselamatan transportasi darat, laut, udara pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.".

Mulyono Rahadi Prabowo menginstruksikan kepada seluruh pejabat dan pegawai BMKG baik pusat dan daerah untuk mengevaluasi pelaksanaan anggaran tahun 2016 secara komprehensif, jangan sampai permasalahan dan kendala terulang di masa mendatang; Persiapkan pelaksanaan anggaran TA 2017 secara cermat; dan rencanakan anggaran TA 2018 secara integral dengan melakukan sinkronisasi kebijakan top down dan usulan bottom up, selaraskan dokumen perencanaan jangka panjang, menengah serta Tahunan.

Usai membuka Rakorwil Deputi Bidang Klimatologi Drs. R. Mulyono Rahadi Prabowo, M.Sc melakukan audiensi dengan para Kepala UPT di wilayah Balai Besar Wilayah V Jayapura. Kegiatan audiensi yang berlangsung kurang lebih 90 menit ini yaitu untuk mendengarkan keluh kesah dan permasalahan teknis operasional dan administrasi perkantoran yang dihadapi oleh para Kepala UPT kemudian dirangkum untuk dicari penyelesaian serta solusinya

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024