BMKG Terima Kunjungan Komisi V DPR Tinjau Fasilitas dan Peralatan di Stasiun Klimatologi Bogor

  • Hatif Thirafi
  • 16 Jun 2021
BMKG Terima Kunjungan Komisi V DPR Tinjau Fasilitas dan Peralatan di Stasiun Klimatologi Bogor

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerima Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR di Kantor Stasiun Klimatologi Kelas I Bogor, Rabu (16/6). Kunjungan kerja itu dalam rangka meninjau fasilitas pendukung layanan informasi MKG khususnya dalam kesiapan antisipasi bencana.

Sekretaris Utama BMKG, Dwi Budi Sutrisno mengatakan Stasiun Meteorologi, Stasiu Klimatologi, dan Stasiun Geofisika berhubungan langsung dengan masyarakat untuk melayani informasi cuaca, klimatologi, gempa bumi tektonik, dan tsunami serta kualitas udara.

"Untuk itu kami mohon dukungan, saran, dan masukan ketua, para wakil ketua, dan para anggota komisi V DPR RI yang terhormat sebagai perbaikan BMKG ke depan," ucap Dwi Budi.

Ketua Tim Kunjungan Kerja, Muhamad Arwani Thomafi mengatakan kunjungan kerja ini dalam rangka melaksanakan fungsi dan tugas anggota dewan, khususnya yang berkaitan dengan fungsi pengawasan. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk melihat secara langsung fasilitas dan prasarana kantor Klimatologi Kelas 1, Kota Bogor.

"Juga untuk mendengar secara langsung tugas, fungsi, dan masukan berkenaan kantor Stasiun Klimatologi Kelas I Kota Bogor," ucap Arwani.

Arwani mengatakan kunjungan kerja ini juga untuk meninjau secara langsung fasilitas kantor Stasiun Klimatologi Kelas I di Kota Bogor.

Dengan kunjungan ini, dia berharap fasilitas sarana dan prasarana di kantor-kantor BMKG di seluruh Indonesia dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga, BMKG dapat memberikan informasi terkini dan terbaik bagi stakeholder dan masyarakat Indonesia.

Kunjungan kerja spesifik ini turut dihadiri sejumlah pimpinan Komisi V DPR RI, anggota, dan sekretariat. Kegiatan ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari penyebaran Covid-19.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024