Pembukaan Training OTGA OFS Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Nasional

  • Ayu Isrianti Putri
  • 17 Agu 2022
Pembukaan Training OTGA OFS Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Nasional

Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengadakan kegiatan pembukaan On The Occasion of Opening Ceremony Ocean Teacher Global Academy (OTGA) Training on Ocean Forecast System (OFS) : Coastal Resilience and Disaster Risk secara virtual dan juga disiarkan langsung di kanal Youtube BMKG pada Selasa (16/08/2022).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Pusdiklat BMKG, Nelly Florida Riama, Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, the UNESCO IOC - OTGA 2 Project Manager; Greg Reed, IOC Sub-Commission for the Western Pacific (WESTPAC), Wenzi Zhu. Serta hadir pula pihak - pihak lain diantaranya UNESCO, UNDP, BRIN, Kementerian Bidang Maritim dan Investasi, Kementerian Bidang Maritim dan Perikanan, dan juga peserta kegiatan acara OFS.

Nelly Florida memaparkan pentingnya kegiatan ini, Ia mengatakan bahwa ini merupakan komitmen kami kepada OTGA serta komunitas laut secara keseluruhan, dalam mempromosikan Program OTGA di bidang adaptasi perubahan iklim, lingkungan, dan manajemen risiko bencana terkait laut.

lebih lanjut, Nelly menyampaikan bahwa Kegiatan OFS ini memainkan peran penting sebagai kontribusi BMKG dalam program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim nasional.

Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, juga menambahkan bahwa kegiatan OFS ini merupakan wujud nyata BMKG sebagai instansi yang berkomitmen dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat luas.

"Dalam hal ini, Ocean Forecast System (OFS) adalah produk BMKG yang digunakan untuk memberikan informasi penting tentang sirkulasi laut, suhu laut, gelombang laut, arus laut, salinitas dan permukaan laut dalam mendukung informasi dan layanan cuaca laut". Imbuh Guswanto

Diharapkan kegiatan OFS ini dapat membawa manfaat kepada masyarakat serta mampu menopang program dari UNESCO dalam rangka penanganan adaptasi climate change dan pemberdayaan ekosistem laut.

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024