Awarding Day Lomba KATAVLOG BMKG-Taman Pintar Yogyakarta Tahun 2020

  • Hatif Thirafi
  • 12 Sep 2020
Awarding Day Lomba KATAVLOG BMKG-Taman Pintar Yogyakarta Tahun 2020

Yogyakarta (11 September 2020) - Balai Besar MKG Wilayah II dan Stasiun Geofisika Sleman bekerja sama dengan Taman Pintar Yogyakarta menyelenggarakan kompetisi KATAVLOG (KreAsi-inovasi peralaTAn peraga MKKuG dan VLOG sains zona BMKG-Taman Pintar). Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk tindak lanjut atas kerja sama BMKG dengan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat bereksperimen dan berkreasi dalam mengenal BMKG.

Dengan mengusung tema "Kreasi dan Inovasi MKKuG dalam Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Indonesia Maju", BMKG mengajak pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum untuk lebih mengenal BMKG, peduli pada permasalahan lingkungan, serta mengasah kreativitas dan pengetahuan sains di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika.

Kegiatan lomba KATAVLOG tediri atas dua kegiatan perlombaan yaitu Kreasi-Inovasi Peralatan Peraga MKKuG berbahan utama bahan bekas pakai dan Vlog Sains Zona BMKG-Taman Pintar untuk memberikan kesempatan kepada generasi milenial khususnya pelajar SMP dan SMA berkreasi dalam mengenalkan BMKG dan Taman Pintar.

Berdasarkan proses seleksi yang dilaksanakan sejak tanggal 7 Agustus 2020, diperoleh 5 finalis dalam kategori kreasi-inovasi alat peraga yang terdiri dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. Sedangkan dalam kategori vlog sains zona BMKG-Taman Pintar diperoleh 3 finalis yang berasal dari kalangan pelajar SMA.

Proses seleksi dilakukan secara daring untuk mendukung adaptasi kebiasan baru, sedangkan proses penjurian final dan Awarding Day dilaksanakan di Taman Pintar Yogyakarta. Proses penjurian final melibatkan 5 juri yang dilaksanakan secara online maupun offline yang terdiri atas pihak BMKG (Kepala Balai Besar MKG Wilayah II, Kepala Stasiun Geofisika Sleman dan Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Klimatologi BMKG), Taman Pintar (Kepala Bidang Pengelolaan Taman Pintar), serta akademisi (Kepala Laboratorium Riset Elektronika dan Instrumentasi FMIPA UGM).

Puncak acara atau Awarding Day dihadiri dan dibuka oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Secara khusus, Heroe menyampaikan Pemerintah Kota Yogyakarta sangat mengapresiasi serta mendukung penuh kegiatan ini, sebagai bentuk kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah.

Penyerahan hadiah kepada juara kategori Kreasi-Inovasi Peralatan Peraga MKKuG diserahkan oleh Kepala Balai Besar MKG Wilayah II yang mewakili Kepala BMKG dan Kepala Stasiun Geofisika Sleman sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan. Sedangkan hadiah untuk kategori Vlog Sains Zona BMKG-Taman Pintar diserahkan oleh Kepala Taman Pintar dan perwakilan Fakultas MIPA UGM.

Mewakili Kepala BMKG, Kepala Balai Besar MKG Wilayah II Hendro Nugroho berharap melalui kegiatan semacam ini, dapat tercipta generasi-generasi milenial yang handal dan kreatif, yang dapat bersaing terlebih dalam era teknologi 4.0 yang pada akhirnya dapat mengangkat mutu sumber daya manusia khususnya yang ada di D.I.Yogyakarta.

Selanjutnya, kegiatan ini diharapkan dapat terus berkelanjutan dengan menghadirkan tema-tema lain yang menarik dan bermanfaat bukan hanya bagi BMKG tetapi juga bagi Pemerintah Kota Yogyakarta khususnya Taman Pintar Yogyakarta.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024