Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian II Juni 2023

  • Kukuh Prasetyaningtyas
  • 23 Jun 2023
Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian II Juni 2023

Analisis dan Prediksi ENSO dan IOD:Hasil Monitoring ENSO Dasarian II di bulan Juni menunjukkan indeks ENSO (+0.76), sedangkan Indeks IOD sebesar (+0.01). Diprediksi El Nino akan terjadi pada semester II 2023 dengan kategori lemah - moderat, serta IOD diprediksi berada pada indeks IOD positif hingga Oktober 2023.

Analisis dan Prediksi Angin 850mb:Pada dasarian II Juni 2023, aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin Timuran, pola siklonik terjadi di perairan sebelah barat Sumatra dan perairan sebelah barat Kalimantan. Prediksi pada Dasarian III Juni 2023, dominasi angin Timuran akan terus berlangsung, kemudian pertemuan dan belokan angin diprediksi terjadi di sekitar ekuator pulau Sumatra, sedangkan pola siklonik diprediksi terjadi di perairan sebelah barat Sumatera dan perairan sebelah utara Papua.

Analisis OLR:Pada dasarian II Juni 2023, daerah tutupan awan (OLR =220 W/m2) terjadi Jawa bgaian Barat, Kalimantan bagian barat dan timur, Sulawesi bagian tengah hingga utara, Maluku, dan Papua. Dibandingkan dengan klimatologisnya, tutupan awan di wilayah Indonesia pada dasarian II Juni 2023 lebih sedikit.

Analisis dan Prediksi MJO:Analisis pada dasarian II Juni 2023 menunjukkan MJO aktif, kemudian diprediksi tidak aktif pada dasarian III Juni, kondisi ini turut mempengaruhi aktivitas konveksi/potensi awan hujan di wilayah Indonesia yang akan berkurang sepanjang dasarian III Juni 2023

Analisis dan Prediksi Kelembapan Udara (RH):Kelembapan udara relatif (relative humidity) pada lapisan permukaan umumnya di atas 65% dan RH diprediksi semakin rendah hingga dasarian II Juli 2023. Kelembapan udara pada lapisan 850mb dan 700 mb umumnya diprediksi 50-70%.

Analisis dan Prediksi Suhu:Suhu rata-rata permukaan berkisar 24-28°C dan diprediksi hingga dasarian II Juli 2023 berkisar 23-27°C, suhu minimum diprediksi berkisar 20-25°C dan suhu maksimum diprediksi umumnya berkisar 28-34°C.

Peringatan Dini:Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi pada klasifikasi Waspada untuk beberapa kabupaten di Provinsi Papua Barat; dan klasifikasi Siaga untuk wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis pada klasifikasi Waspada untuk beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Barat,dan Jawa Tengah. Klasifikasi Siaga untuk beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur; dan klasifikasi Awas untuk kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Analisis Curah Hujan Dasarian II Juni 2023:Curah hujan pada Dasarian II Juni 2023 umumnya berada di kriteria rendah - menengah (0 - 150 mm/dasarian).
Sifat hujan pada Dasarian II Juni 2023 umumnya Normal hingga Atas Normal.

Analisis Perkembangan Musim Kemarau Dasarian II Juni 2023:Berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 56% wilayah Indonesia masuk musim kemarau. Wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi sebagian besar Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Riau, Bengkulu bagian selatan, Sumatera Selatan bagian selatan, Kepulauan Bangka Belitung bagian selatan, sebagian Lampung, Banten, DKI Jakarta, sebagian besar Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah bagian selatan, sebagian Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur bagian selatan, sebagian Gorontalo, Sulawesi Tengah bagian utara, sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara bagian selatan, sebagian Maluku Utara, dan Papua bagian selatan.

Prediksi Curah Hujan Dasarian Juni III 2023 - Juli II 2023:Pada Juni III 2023 - Juli II 2023 umumnya diprediksi curah hujan berada di kriteria rendah - menengah (0 - 75 mm/dasarian).
Wilayah yang diprediksi mengalami hujan kategori tinggi (>150 mm/dasarian) :

  • Pada Juni III 2023 meliputi Bali bagian timur, sebagian kecil Sulawesi Selatan bagian tengah, sebagian NTT, sebagian Maluku, dan sebagian kecil Papua Barat.
  • Pada Juli I 2023 meliputi Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tengah bagian timur, sebagian Maluku, sebagian besar Papua Barat, dan Papua bagian barat.
  • Pada Juli II 2023 meliputi sebagian kecil Sulawesi Selatan bagian timur, sebagian kecil NTT, sebagian Maluku, sebagian kecil Papua Barat, dan sebagian kecil Papua.

Prediksi Curah Hujan Atas 300 mm/bulan untuk Bulan Juli - Desember 2023 :Juli - Agustus 2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Kalimantan Utara, sebagian ,sebagian Papua Barat dan sebagian Papua.

  • September 2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian kecil Papua Barat dan sebagian Papua.
  • Oktober 2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Aceh dan sebagian Kalimantan Utara.
  • November2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Kalimantan Barat, dan sebagian Kalimantan Utara
  • Desember 2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Sumatera Barat, sebagian Riau, sebagian Kepulauan Riau, sebagian Jambi, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Bangka Belitung, sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian jawa Tengah, sebagian Jawa Timur sebagian NTT, Kalimantan Barat, sebagian besar Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, sebagian Maluku, sebagian kecil Papua Barat dan sebagian Papua.

- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024