Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian I Februari 2023

  • Kukuh Prasetyaningtyas
  • 13 Feb 2023
Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian I Februari 2023

Analisis dan Prediksi ENSO dan IOD:Pada dasarian I Februari 2023 indeks ENSO menunjukkan kondisi La Nina Lemah dan diprediksi akan beralih menuju ENSO Netral mulai Maret 2023. Indeks IOD menunjukkan kondisi IOD Netral. Kondisi IOD diprediksi tetap Netral hingga bulan Juli 2023.

Analisis dan Prediksi Angin 850mb:Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin baratan. Pertemuan angin terjadi di sekitar Sumatera Utara, sekitar Kalimantan Timur hingga Sulawesi Tengah. Pola siklonik terjadi perairan bagian barat Aceh dan Kalimantan Barat bagian utara. Pada dasarian II Februari 2023, Aliran massa udara di wilayah Indonesia diprediksi didominasi oleh angin baratan. Pertemuan angin diprediksi terjadi di Sumatra bagian tengah. Pola siklonik diprediksi terjadi di perairan bagian barat Aceh, Kalimantan bagian utara, dan perairan Laut Timor.

Analisis OLR:Pada dasarian I Februari 2023, daerah tutupan awan (OLR =220 W/m2) terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Dibandingkan dengan klimatologisnya, tutupan awan di wilayah Indonesia relatif lebih banyak.

Analisis dan Prediksi MJO:Analisis pada Dasarian I Februari 2023 menunjukkan MJO aktif di Fase 4 (Benua Maritim), kemudian diprediksi terus aktif menuju fase 6 -7 (Pasifik Barat) hingga akhir Dasarian II Februari 2023. Prediksi anomaly OLR secara spasial pada Dasarian II Februari 2023 menunjukkan potensi pertumbuhan awan masih berpotensi terjadi di wilayah Indonesia bagian tengah hingga timur.

Analisis dan Prediksi Kelembapan Udara Relatif (RH):Kelembapan udara relatif (relative humidity) pada lapisan permukaan umumnya di atas 80% dan diprediksi hingga dasarian I Maret 2023 di atas 65%, Kelembapan udara pada lapisan 850mb umumnya diprediksi di antara 60%-85% dan lapisan 700mb berkisar 55%-90%.

Analisis dan Prediksi Suhu:Suhu rata-rata permukaan berkisar 22-28C dan diprediksi hingga dasarian I Maret 2023 berkisar 18-28C, suhu minimum diprediksi berkisar 16-24 C dan suhu maksimum diprediksi umumnya berkisar 25-35C.

Peringatan Dini:Peringatan dini curah hujan tinggi pada klasifikasi Waspada hingga Awas untuk beberapa wilayah kabupaten di Provinsi Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan.
Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis = Tidak ada.

Analisis Curah Hujan Dasarian I Februari 2023:Curah hujan pada Dasarian I Februari 2023 umumnya berada di kriteria rendah - menengah (0 - 150 mm/dasarian).
Sifat hujan pada Dasarian I Februari 2023 umumnya Normal hingga Atas Normal.

Analisis Perkembangan Musim Hujan Dasarian I Februari 2023:Berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 78,1% wilayah Indonesia masuk musim hujan. Wilayah yang sedang mengalami musim hujan meliputi sebagian besar Pulau Sumatera, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Kalimantan, NTB, sebagian besar NTT, sebagian besar Pulau Sulawesi, sebagian Maluku Utara bagian utara dan selatan, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Prediksi Curah Hujan Dasarian Februari II 2023 - Maret I 2023:Pada Feb II 2023- Mar I 2023 umumnya diprediksi curah hujan berada di kriteria rendah - menengah (10 - 150 mm/dasarian).
Wilayah yang diprediksi mengalami hujan kategori tinggi-sangat tinggi (>150 mm/dasarian) :

  • Pada Feb II 2023 meliputi sebagian Aceh, sebagian Banten, Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian DIY, sebagian Jawa Timur, Bali, sebagian NTB, sebagian besar NTT, sebagian kecil Kalimantan Timur, sebagian kecil Sulawesi Selatan bagian selatan,dan Papua bagian utara
  • Pada Feb III 2023 meliputi sebagian sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, sebagian NTB, sebagian NTT, sebagian kecil Sulawesi Selatan bagian selatan
  • Pada Mar I 2023 meliputi sebagian Jawa Barat bagian timur, sebagian Jawa Tengah bagian utara, sebagian kecil Jawa Timur, dan sebagian kecil Sulawesi Selatan bagian selatan.

Prediksi Curah Hujan Atas 300 mm/bulan untuk Bulan Maret - Agustus 2023 :

  • Maret 2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Sumatera Selatan, sebagian Lampung, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, Jawa Timur bagian tengah, Bali bagian tengah, Sebagian NTT, sebagian Kalimantan Barat bagian timur, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan bagian selatan dan utara, Sebagian Sulawesi Tengah dan sebagian Papua.
  • April 2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Sumatera Barat, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Rengah, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Utara, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan bagian selatan dan utara, dan Papua bagian tengah.
  • Mei 2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Kalimantan Timur bagian barat, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan bagian timur, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat, dan sebagian Papua.
  • Juni 2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Sulawesi Selatan bagian timur, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat, dan sebagian Papua.
  • Juli 2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Maluku, sebagian Papua Barat, dan sebagian Papua.
  • Agustus 2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Kalimantan Utara, sebagian Papua Barat dan sebagian kecil Papua

- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024