365 Peta Angin untuk Raih Rekor MURI

  • Ibrahim
  • 14 Agu 2019
365 Peta Angin untuk Raih Rekor MURI

Jakarta - Rabu (14/8), Sebagai rangkaian kegiatan untuk menyemarakkan hari Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (HMKG) ke-72, BMKG mengadakan pemecahan rekor "Pembuatan Peta Cuaca/Streamline terbanyak di Indonesa". Kegiatan ini juga didaftarkan kepada Museum Rekor Indonesia sebagai kegiatan yang memiliki jumlah peta cuaca dan juga partisipan terbanyak yang selenggarakan secara bersamaan dan juga belum ada di Indonesia.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Auditorium BMKG, Jakarta ini diikuti oleh 365 peserta yang terdiri dari pegawai BMKG yang masih aktif, taruna dan juga dosen dari STMKG (Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika). Jumlah peserta tersebut memiliki makna bahwa data cuaca secara berturutan adalah 365 hari selama satu tahun (pada tahun 2019).

Kepala Pusat Meteorologi Publik yang juga bertindak sebagai Ketua Pelaksana HMKG Ke-72, Fachri Radjab, mengatakan jika pembuatan peta cuaca streamline atau peta garis angin merupakan tahapan yang harus dilakukan oleh seorang prakirawan cuaca dalam rangkaian pembuatan prakiraan cuaca, terutama sebelum era digital seperti saat ini.

"Bagi "meteorologist", diketahuinya gambaran umum sirkulasi angin dalam wilayah regional menjadi syarat untuk dapat memprediksikan kemana arah pergerakan massa udara, daerah pembentukan awan, dan di mana berpotensi munculnya badai tropis. Pemahaman terhadap peta streamline menjadi konsep dasar pengetahuan para praktisi cuaca dalam membuat analisa dan prakiraan cuaca", ujar Fachri.

Kemudian Fachri juga menuturkan jika sisi menarik dari kegiatan ini adalah sebenarnya para peserta sudah lama tidak membuat streamline dalam pekerjaan rutinnya, karena pengerjaan peta streamline hanya dilakukan oleh mereka yang bekerja di bidang dan stasiun meteorologi saja. Juga kegiatan ini mulai tergantikan oleh mesin plotter dan kemajuan teknologi dibidang komputer.

"Sehingga kegiatan ini dapat juga dijadikan sebagai ajang nostalgia dan pembuktian untuk para praktisi itu untuk mengenang kembali "keseruan" dalam menggambar streamline", tutur Fachri.

Untuk menggambar streamline, Fachri menjelaskan bahwa seorang prakirawan akan membuat kontur angin berdasarkan data-data cuaca yang terukur dan dilaporkan oleh Stasiun Meteorologi kepada jaringan pengamatan global di seluruh tempat di dunia pada hari itu. Dari data-data yang terlaporkan pada jam tertentu itu (misal laporan data cuaca 07 pagi WIB atau jam 00 waktu universal dunia), dapat ditarik dan diurutkan pola garis angin mengikuti data arah dan kecepatan angin di setiap titik pengamatan, mengidentifikasi adanya pusaran angin yang dapat menjadi badai atau siklon tropis, serta menentukan lokasi terjadinya front dingin dan front panas.

Hal unik lainnya, ujar Fachri, para peserta diminta untuk menggambar streamline di media yang bisa dikatakan "tidak biasa" dipakai sebagai media menggambar. "Peserta akan menggambar di media berupa map plastik bening yang sudah di sablon peta Indonesia dengan menggunakan spidol hitam (biasa) dan spidol biru (permanen)", imbuh Fachri. Biasanya seorang prakirawan BMKG membuat streamline dengan media kertas plotting dengan peta Indonesia di dalamnya. Karena itu, kehati-hatian peserta dalam menggambar perlu diperhitungkan.

Fachri mengutarakan bahwa kegiatan pembuatan peta streamline ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi dan wujud kebanggaan BMKG terhadap kinerja dan kesungguhan prakirawan BMKG yang telah melakukan analisis cuaca garis angin yang dilakukan setiap harinya secara rutin, terus menerus, dan telah berlangsung selama 72 tahun sejak BMKG berdiri. "Pembuatan prakiraan cuaca menjadi bagian pelayanan informasi MKG yang sangat penting untuk menjadi informasi publik," imbuh Fachri.

 

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024