BMKG Boyong Dua Penghargaan GSM Award 2020

  • Hatif Thirafi
  • 30 Nov 2020
BMKG Boyong Dua Penghargaan GSM Award 2020

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berhasil memboyong dua penghargaan GSM Award yang merupakan rangkaian penutup dari acara Government Social Media Summit 2020 (GSMS 2020).

"Kami sangat bersyukur atas capaian ini. Penghargaan ini tidak lepas dari kerja keras seluruh insan BMKG," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG, Akhmad Taufan Maulana di Jakarta, Senin (30/11/2020).

BMKG meraih penghargaan pada kategori Most Active Lembaga, yaitu penghargaan yang diberikan kepada akun media sosial lembaga paling aktif.

Serta penghargaan untuk kategori Best Use of Images (Lembaga) karena menyajikan konten gambar yang paling relevan, informatif, kreatif, orisinal, dan berkualitas.

Kepala Sub Bidang Operasional Teknologi Informasi BMKG, Akbar mengatakan, BMKG akan terus menyajikan informasi yang penting dan akurat untuk memastikan data-data yang dihasilkan bermanfaat demi kesejahteraan masyarakat.

"Informasi yang disebarluaskan BMKG diharapkan dapat menjadi acuan masyarakat dan pemangku kepentingan terutama dalam mengantisipasi dampak cuaca, iklim, dan lainnya," kata Akbar.

BMKG rutin mengeluarkan informasi cuaca dan peringatan dini serta kejadian gempa bumi kepada masyarakat melalui berbagai platform media sehingga informasi bisa tersebar luas secara cepat.

GSM Award dilaksanakan Awrago bekerja sama dengan NoLimit secara daring bertujuan untuk meningkatkan kinerja komunikasi publik pemerintah melalui media sosial, kemudian menghasilkan referensi standar dalam pengelolaan media sosial milik kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.

Terlebih lagi dimasa pandemi, sebagian besar aktivitas masyarakat berpindah secara daring akibat work from Home, school from home, hingga karantina mandiri (self-quarantine), sehingga segala kebutuhan vital dipenuhi secara daring, masyarakat semakin bergantung pada internet dan keterhubungan di media sosial.

Pada situasi tidak pasti saat ini, media sosial pemerintah berperan penting dalam menyediakan informasi yang akurat.

Penilaian GSM Award dilakukan dengan memantau aktivitas media sosial pemerintah dan datanya dianalisis serta diklasifikasikan mulai dari Oktober 2019 hingga Oktober 2020.

Dalam setahun, terkumpul sebanyak total 6.036.434 data media sosial antara lain engagement, kata kunci dan tagar dari berbagai platform yaitu Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube.

Data media sosial tersebut terkumpul dari 294 peserta yang terdiri dari 34 Kementerian, 50 Lembaga, 34 Pemprov dan 131 BUMN.

GSMS 2020 diselenggarakan pada 27-29 November 2020 yang ditutup dengan GSM Award diharapkan dapat mengapresiasi kinerja pengelolaan media sosial pemerintah dan memotivasi pemerintah untuk mengoptimalkan struktur pengelolaan media sosial, meningkatkan peran media sosial dalam publikasi informasi publik dan interaksi dengan masyarakat, serta meningkatkan kreativitas sekaligus kinerjanya dalam melayani masyarakat.(*)

Biro Hukum dan Organisasi
Bagian Hubungan Masyarakat

Instagram : @infoBMKG
Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG
Facebook : InfoBMKG
Youtube : infoBMKG

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024